Perbedaan Septic Tank Konvensional Vs Bio Septic Tank

Sepiteng bio atau bio septic tank adalah septic tank modern yang sudah mulai banyak digunakan oleh masyarakat. Alasannya karena Kementerian Lingkungan hidup telah mengeluarkan standar berkaitan dengan pembuangan air limbah, termasuk limbah toilet. Bio septic tank dilengkapi dengan teknologi yang dapat menguraikan tinja.

Limbah tinja yang masuk ke dalam bio septic tank akan diubah dari bentuk padat menjadi cair. Limbah cair ini diolah sedemikian rupa untuk menghindari penyakit-penyakit seperti diare dan kolera yang umum dihasilkan oleh limbah tinja. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang perbedaan antara bio septic tank dan septic tank konvensional.

Sistem Penguraian

Septic tank konvensional masih mengolah limbah secara tradisional. Limbah tinja dibiarkan terurai oleh mikroorganisme, dan hasilnya sayangnya kurang ramah lingkungan. Di sisi lain, bio septic tank menggunakan bioteknologi sebagai sistem penguraiannya. Dengan bioteknologi ini, jumlah bakteri pengurai menjadi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah bakteri pada septic tank konvensional.

Banyaknya jumlah bakteri pengurai pada bio septic tank membuat limbah tinja menjadi lebih cepat terurai dan lebih ramah lingkungan.

Material

Septic tank konvensional terbuat dari batu bata yang diplester menggunakan semen. Sedangkan bio septic tank terbuat dari material plastik polyethylene (PE) dan fiberglass. Kedua material ini memang umum digunakan untuk pembuatan tangki septik biologis. Material batu bata dan semen beton dalam pembuatan septic tank konvensional memang tergolong tahan lama.

Hal ini membuat septic tank konvensional memiliki masa pakai yang lama, bahkan hingga 40 tahun. Namun, batu bata dan semen beton rentan terhadap korosi dan retak seiring waktu. Dibutuhkan perawatan secara rutin untuk menjaga fungsinya dengan baik. Di sisi lain, bahan PE dan fiberglass pada bio septic tank menawarkan daya tahan yang lebih baik daripada semen beton.

Bahan fiberglass bahkan tahan terhadap reaksi kimia. Sedangkan bahan plastik PE, walaupun bobotnya relatif ringan, namun material ini kuat menahan tekanan tanah. Sehingga tangki bio septic tank pun tidak mudah bocor.

Ukuran dan Kapasitas

Perbedaan yang dapat dilihat antara septic tank konvensional dan bio septic tank adalah ukuran dan kapasitasnya. Bio septic tank umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih kompak dibandingkan dengan septic tank konvensional, walaupun keduanya memiliki kapasitas yang sama. Hal ini membuat bio septic tank menjadi pilihan yang cocok untuk pemilik properti dengan lahan terbatas.

Perawatan

Bio septic tank hadir dengan sistem kontrol otomatis yang berfungsi untuk memantau kinerja tangki secara real time. Misalnya, kadar lumpur dan pH. Sehingga perawatan bio septic tank lebih mudah dibandingkan dengan perawatan septic tank konvensional. Umumnya, sepiteng bio memerlukan pembersihan filter setiap 6 bulan sekali dan penambahan bakteri pengurai setiap 3 bulan sekali.

More From Author

plastik cor hitam

4 Tips Memilih Plastik Cor Hitam Berkualitas

Ilustrasi Dress Style Korea

Trik Paduan Outfit dengan Dress Style Korea

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *